Kencangnya tiupan sang bayu kala itu membuat berdesir dan tersibaknya rambut panjangku saat itu.......
semua benda - benda dan tirai - tirai seakan ingin diterbangkan melayang dan terbawa oleh hembusan sang bayu.Begitu pula rasa, lara dan asa penuh ilusi dalam dekapan kencangnya tiupan sang bayu.
Namun ternyata tak selamanya sang bayu bertiup kencang,namun kadang kala semilir, sepoi-sepoi bahkan terkadang sangat kering tak secarik kertas pun akan terbang ditiupnya.....parahnya ternyata sang bayu bisa membawa segalanya menjadi berubah dalam hitungan jam, menit ,dan detik tanpa kita sadari,tanpa pernah kita tau dan mengerti kenapa, mengapa, bagaimana semua bisa berubah ,, hingga membuat kesakitan pada hati, rasa, jiwa dan nurani.
Kata ma'af hanya kata ma'af yang bisa menyelesaikan dan meredam rasa sakit,, walau hati perih bagai tersayat oleh kebohongan dibalik pernyataan dan komitmen kejujuran yang dielu- elukan, di ungul-unggulkan sungguh menyedihkan berakhir dg kesakitan,namun jika berpegang pada "Risallah bahwa sebagai muslim harus mengucap dan memberi kata ma"af ,dan hanya dengan pemberian ma'af walau sakit terasa adalah dimataNYA kita berkedudukan yg mulia sudah tidak bisa berkata walau pedih dan luka itu menyayat kalbu,bagaimana tidak kata - kata yg dipercayai dan masih lekat dalam ingatan tiba -tiba dalam hitungan detik hanya karna secarik goresan membuat merubah charakter nilai seseorang, merubah nurani dan hati seseorang,, namun kita juga meski sadar dalamnya hati tak pernah bisa diukur dengan alat apapun,, termometer, maupun barometer sekalipun . Hati dengan tiba-tiba bisa berubah kapanpun itu mau, perasaan bisa berubah kapnpun itu terjadi dan nurani bisa berubah kapanpun IA mauuu .Sungguh terkadang jika besit itu datang akal sehat dan logika tak mampu bisa menerimanya,,itulah dunia yang kadang kita bisa tertawa terbahak- bahak karna gembira, menangis karna sedih, tersenyum simpul karna bahagia dan berteriak histeris karna kesal dan luka, bahkan dendam karna luka.
Keteguhan hati memang tak selamanya sama setiap insan,falsafah, pandangan hidup memang tak sama setiap manusia,,dan takkan pernah bisa dipaksakan sama namun nilai charakter yang tertanam dalam hati dan jiwa mengapa bisa berubah seiring hembusan sang bayu??? suatu pertanya'an yang tak pernah ketemu penyelesaiannya......kalimat yang tersemat dalam hati dibalik rasa "Berubah" sungguh menyakitkan hingga menyayat luka menciptakan serpihan- serpihan perih dan lara yang mendalam dalam balutan "LUKA"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar