Sabtu, 31 Desember 2011

Kerinduan

Demi malam, ketika rasa sepi menghujam di hati
Biarkan lelaki ini terus memanggil manggil di kejauhan langit
Menatap kosong penuh peluh dengan hembus nafas tersesak
Dan menggigil dingin tersapu angin bersahutan dalam rinai hujan

Baru beberapa saat rasanya senja berarak tak kian berpamitan
Fajar tak juga membawa embun pada belaian pagi
Dan baru saja kemarindekapan terasa hangat
Menyentuh pucuk – pucuk asmara
Merengkuhku dalam genggaman cinta dan kasih tulusmu


Semakin hari pun sendu mengikis waktu di perasingan langkah
Merantai tangan dengan duri keindahan mawar yang tak terjamah
Lalu memenjarakan jiwa dalam gelora kerinduan


Aku lelah mencumbui kerinduan ini, sayang,
Seringnya aku lewatkan lelap mengurai benang harap
Agar engkau lekas kembali saat aku terjaga

Agar segera aku mengusap wajahmu; membelai rambutmu, memeluk dan menciummu
Membiarkanmu bersandar di dadaku
Mengurai resah dan gelisah oleh kusamnya waktu
Berbagi kasih dan cinta yang membelah jiwa kita
Merasai desah nafas dan detak jantungmu

Lalu aku bisikan perlahan di telingamu
Keindahan kasih tulus yang tumbuh di tengah hati dan jiwa kita
Juga tentang cita-cita dan impian
Tentang besarnya kasihku untukmu
kasih, 
betapa aku merindukanmu

(Dn)

3 komentar:

  1. sungguh indah karangan puisimu . . . . . tapi sayangnya hanya satu , kenapa tidak kamu pilih akuuu . . . . . . haghaghgahgahgah

    BalasHapus
  2. hehhehehe makasih mas, tak pilih jadi pengomen setia gtu oq hahahahha so thanks alot

    BalasHapus
  3. jangan pernah kau panggil namaku di hatimu
    jangan pernah kau sebut namamu di setiap hela'an nafasmu
    jangan pernah berharap ku hadir di jiwamu

    BalasHapus