Laksana sumbang guridam rasa melagu sulaman kalimat pun rancu tak tertata
Bersama hilangnya sebait rasa yang tak pernah singgah di ufuk timur
Kapan kau kembali duhai pesonaku
Pancaran oase penyejuk padang kala sepasang netra itu menyusup kerelung kalbu
Kapan kau kembali duhai kebahagiaanku
Telah lelah ku mengukir sepi telah jemu kala jengah melingkup hati sedang rindu kunikmati sendiri
Kapan kau kembali duhai sastra pelipur lara
menjadi bait pengisi risallah hati meski yang kau hampiri hanyalah aku sehelai lusuh kertas ilusi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar