Ada satu pesona yang masih menari di mataku saat satu rasa tak kunjung padam di kalbuku
Pada tepi garis hati yang tergores namamu
Ilusi memaksaku tuk hadirkan bayangmu
ijinkan aku tetap disini meski jadi keheningan di malam-malammu
Ataupun menjadi kebisuan diantara kegelapan
Telah cukup bagiku bersamamu adalah kebahagiaan
Besertamu menjadikan ketenangan
Maka ijinkan aku di sini pada pesona hati
Karang hancur di terjang ombak,badai melanda dan bergejolak
Pantai luluh lantak di hempas badai laut bergolak
Patah sayap camar jatuh diatas lontar
Terdiam tak bergetar , membisu sayu tak bersinar
Kehancuran sekeping hati dilanda fatamorgana janji
Terkoyak dan terkhianati , terpasung cinta di dustai
Porak poranda jiwa lelah tertahan raga
Menahan perih dalam dada, merintih jatuhkan air mata
Samar - samar berkelebat kembali ,kenangan masa lampau...
Masa suka dan duka bersama...merenda kasih...beriring berjalan lalui hari...
Saat ku jatuh , kau papah aku tuk berdiri...meski kau sendiri tertatih...
Saat ku luka ,kau balut lukaku bahkan tak jarang kaupun ikut menangis karna kepedihanku..
Bahagianya aku di masa itu...tak ada kelam menyelimuti....tak ada sunyi sepi menghampiri..
Hanya ada dendang lenteramu, yang kau semat di sudut hati....
Ingin rasanya terulang kembali...ingin rasanya memutar waktu dan menyatakan semua ikrar cintamu lagi...... janji setiamu.... kasih sayangmu yang kau ucapkan bertubi-tubi masa itu.....
Ingin rasanya semua bukan dusta....dan berakhir kesakitan .....karna penghianatan dan ke egoisan...
Namun apa daya....kau telah memilih....
Mengampai mimpi bersama yg lebih pantas tuk kau sanding walau kau dustai aku.....
Karna sejatinya bagimu.....aku hanyalah kuntum layu yang hampir kering ......
Kalimat -kalimat itu telah menyakitiku
Ingkar janji itu telah menghunus , menikam jiwaku
Pekik luka itu telah menyayat hatiku
Lupakan aku,jangan pernah sebut namaku di hatimu
Cukup...cukup....sekapan bohongmu mengusik kediamanku
menebarkan goresan lara dalam sepercik kisah
hapus namaku di hatimu........
Rengkuh hati dalam lara
Rengkuh hati dalam bisikan jiwa
Berpeluk kasih sejuta rasa
Bisikan angin mengiringi ikrar
Bersenandung mesra dalam liuk-liuk kebohongan
Mencetus keagungan takbir ragawi
Peluk rayu mesra kehancuran dalam penghianatan
Tenggelam di lautan asmaramu
Tedampar di pantai hatimu
Terbelenggu di demaga cintamu
Terhanyut di samudra kasihmu
Janji manis sejuta kata
Rayuan seribu bahasa dari bibir manis madu
Bak secawan candu memabukkan
Berakhir pahit di hati
Tercabik di sanubari
Menghantam jiwa ini
Tehimpit rasa sakit di palung hati
Inikah kesetiaan yang kau agungkan
Inikah kesempurnaan yang kau banggakan
Hanyalah isapan jempol semata
Tak pernah menghargai ketulusan cinta
Dalam istigfarku ku tahan segala gejolak emosi dalam dadaku
Dalam istigfarku ku berserah diri diantara kekecewa'anku
Dalam istigfarku ku merenung terdiam menahan egoku
Dalam istigfarku ku terisak menahan sesak diantara sakitku
Dalam istigfarku kusebut namaMU.......
Kuatkan aku....tegarkan aku....iklaskan aku......menjalani ujianMU.......rencanaMU.....
Istigfarku dalam setiap nafasku..........
Kubiarkan merpati terbang tinggi
Kubebaskan tuk mencari sebentuk cinta damba'an hati
Kepakkan sayab hasrat dan nurani
Puaskan nafsu cintamu
Bebaskan rasa yang membelenggu
Umbarlah rayuanmu hingga kau jemu dengan semua itu
Kubiarkan diri ini sendiri meretas sepi
Tanpa cinta memasung jiwa ini
Bintang taukah engkau aku menyayanginya....
Bintang taukah engkau aku rindu padanya....
Bintang taukah engkau aku butuh dia.......
Bintang bantulah aku ...lukislah sinarmu di hatinya
Terangilah setiap malamya.......
Dan bawalah aku ke dalam mimpinya....
Agar dia tau aku masih ada.....
Agar dia tau aku menunggunya.......
Runtuhnya hati di derai airmata sayu
mendesis lingkaran kata
sakit........ dalam jeruji penghianatan bagaikan jatuh yang terombak
terpisah melayang hampa perih....dalam salurnya benih dusta bagai debuman cabiknya hati
berlagu sendu luka dalam rongrongan isakan cinta...........
diammu selaksa hidup tak berlagu......
hening sepi dalam benakku tanpa suaramu berbisik merdu.....hilang terjamah pada runguku....
ketika hati di dekap rindu,ketika itu pula ku harap engkau menjumpaiku dengan senangmu....
tak sekedar bayangan semu......
betapaku ingin engkau mengutarakan kejujuranmu yang tak sanggup kupahami....
jika hanya dalam hati......
Awan mendung menghias mega
rintik hujan biaskan airmata kepedihan.......
kesepian datang...tanpa salam dan sapa....
ucap perpisahan seakan awal kegalauan....
kuhadang semua kerinduan yang datang tuk sekedar lupakan dirimu yang telah hilang
aku harus mampu merengkuh resah yang menjelang meski tanpa dirimu lagi
yang dulu pernah ada dalam setiap desah nafasku.....
Aku tetap disini menunggumu di pelataran rinduku
hingga suatu saat kau kembali atau menjauh pergi......
aku pasrah......menanti atau terkulai lemah mengikuti...
kini aku kehilangan ruang dan waktu
setelah engkau tak lagi mungkin ada di dekatku......
dan kuncupku rapuh tertiup angin..........
membuat helai demi helai bunga-bunga jiwaku berguguran....
jiwaku kerdil tak mampu menahan tetes air mata itu...
kala semua lenyap ditelan ketiadaan letih betapapun pedihnya
tak ada kesempatan kebersamaan
saat kehilangan lenyaplah sudah.................
Apa yang membuatmu terlampau pilu
Hingga derai tetes air mata mengucur membasahi pipimu.......
Tentang lara seperti apakah yang kini membuatmu larut dalam isak
Hingga desah tangismu menyusuri kabut-kabut ufuk dan memecah heningnya.....
Hentikan tangismu....tak punya kuasa ku memandangmu dalam pusara kepiluan
Hentikan tangismu.....terlalu berlebih tingkat ayumu kau hias dengan lagu dan isak air mata ......
